Mengenal Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Isi dan Bentuk

Jika kebanyakan dari Anda sudah mengetahui jenis-jenis puisi baru, seperti balada, romansa, dan epic, maka pembahasan tidak berhenti sampai sana. Kali di ini kami akan membahas lebih detail sampai ke bagian kategori isi dan kategori bentuk karya tersebut.

Jenis-jenis puisi baru

Sebelum mengenal sajak baru, terlebih dahulu hadir puisi lama, yang paling terkenal adalah pantun. Bahkan di adat Betawi, pantun menjadi salah satu syarat ketika mempelai pria akan meminang mempelai wanita. Biasanya pengantarnya saling berbalas pantun.’

Belakangan juga orang menggunakan pantun untuk menggombali lawan jenis, baik dalam konteks serius atau hanya bercanda. Tapi, biasanya penulisan sajak modern lebih sering dalam konteks serius yang memang sengaja untuk memikat target atau pasangan.

Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Isi

Pertama, kami akan membahas berbagai jenis sajak berdasarkan isinya terlebih dahulu. Selain balada dan romansa, masih terdapat banyak jenis lainnya, seperti:

1. Epigram

Epigram ini yang kerap ditemukan pada buku pelajaran sekolah dasar. Isi puisinya lebih mengarah ke pemberian nasihat atau amanah tentang kehidupan yang bermakna nilai luhur. Epigram berisi kebijaksanaan dari sudut pandang netral untuk membangun mental positif.

2. Elegi

Beberapa orang mendapatkan inspirasi menulis ketika dalam kondisi sedih, itulah kenapa lahir jenis elegi. Biasanya larik demi larik berisi kosakata menyayat hati baik dari diksi maupun penggunaan majasnya.

3. Himne

Himne adalah salah satu jenis-jenis puisi baru yang berisi tentang pujian pada Tuhan, alam semesta, serta tokoh pahlawan tertentu. Kekaguman ini biasanya diiringi dengan rasa bersyukur karena berkat jasa para pahlawanlah rakyat Indonesia bisa hidup nyaman sekarang.

4. Ode

Ode juga di dalamnya berisi kekaguman, namun konteksnya lebih ke orang yang dikagumi. Orang ini bisa begitu bermakna dalam kehidupan penulis, namun bukan berarti terkenal. Biasanya penghormatan diberikan karena adanya pemberian jasa dari orang tersebut.’

5. Satire

Terakhir, jenis puisi baru berdasarkan isi yang harus diketahui adalah larik demi larik berisi kritik. Biasanya mengacu pada kebijakan pemerintah terkait berbagai hal, jika dirasa tidak adil maka cara terbaik para penyair adalah menyindir lewat puisi sekaligus berkarya.

Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuk

Lanjut lagi ke berbagai jenis puisi berdasarkan bentuknya. Meskipun sebenarnya di lapangan, orang tidak memperhatikan berapa jumlah bait per bait. Namun, sebagai pengetahuan, berikut merupakan kategori jika dilihat dari bentuk:

  1.  Sajak distikon ini terdiri atas dua baris  saja, biasa disebut sebagai dua seuntai. 
  2. Maju ke jenis berikutnya, terzina ini memiliki komposisi tiga baris atau tiga seuntai.
  3. Lanjut lagi dengan komposisi 4 baris atau istilahnya empat seuntai, yaitu quatrain.
  4. Maju lagi menjadi lima baris dan biasa disebut sebagai lima seuntai atau kuint.
  5. Masih ada lagi sektet komposisi jenis-jenis puisi baru dengan jumlah enam baris atau enam seuntai.
  6. Selanjutnya ada jumlah baris sebanyak tujuh baris dan dinamakan tujuh seuntai alias sptime.
  7. Untuk jumlah baris berikutnya diisi oleh 8 larik dan diberi nama delapan seuntai atau juga oktaf.
  8. Soneta adalah bentuk puisi modern berisi 4 baris pertama dan dua bagian berikutnya masing-masing berisi 3 baris.
Contoh salah satu jenis berdasarkan bentuk adalah kuint, kami mendeskripsikannya dalam contoh sajak karya WIji Thukul berjudul Bunga. Kurang lebih isinya begini:

hidup
bunga warna warni sekejap
merah tapi sekejap lenyap
mati

seperti itu.

Sesuai dengan kategorinya, kuint, larik di atas terdiri dari lima baris atau lima seuntai. Dengan mempelajari jenis-jenis puisi baru, lebih mudah bagi Anda memberikan tanggapan ketika orang menulis atau menjadi referensi ketika Anda sendiri mau berkarya.


Deskripsi: Jika kebanyakan dari Anda sudah mengetahui jenis-jenis puisi baru, seperti balada, romansa, dan epic, maka pembahasan tidak berhenti sampai sana.

0 Response to "Mengenal Jenis-jenis Puisi Baru Berdasarkan Isi dan Bentuk"