Berbahasa Santun dalam Situasi Resmi; Pelajari Ini Agar Kamu Tahu Etika Berbahasa

Berbahasa Santun dalam Situasi resmi

berbahasa-santun-dalam-situasi-resmi
Gambar di unduh dari www.pexels.com


Dalam kehidupan setiap manusia berbahasa itu sangat penting karena tujuan berbahasa itu adalah untuk berkomunikasi dengan sesama. Namun, berbahasa tidaklah sekedar berbahasa tetapi kita perlu menerapkan kaidah-kaidah berbahasa. Kaidah berbahasa itu ialah sopan santun, kelembutan, dan kehalusan mengucapkan kata-kata. Nah, pada artikel ini kamu akan menemukan contoh-contoh bahasa yang santun dalam berbagai situasi.

Sejak Sekolah dasar (SD) sampai sekarang, kita selalu di tuntut menggunakan bahasa resmi atau bahasa yang berdasarkan pada kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan yang dimaksud ialah,  Menggunakan bahasa yang sesuai dengan EyD (Ejaan yang Disempurnakan), tidak menggunakan bahasa kedaerahan dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tata bahasa baku. Berikut bahasa yang digunakan dalam berbagai situasi resmi.

1.    Menulis surat resmi

Menulis surat resmi tentunya menggunakan bahasa yang  resmi atau bahasa baku. Tidak seperti menulis surat peribadi yang menggunakan bahasa lisan atau bahasa pertemanan.

Perhatikan penggalan  surat di bawah ini!

Surat 1

Dengan hormat,

Dengan ini, saya selaku orang tua dari Alvriani  memberitahukan bahwa anak saya pada Senin, 18 Maret 2021 tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan kondisi tubuhnya dalam keaadan lemah. Oleh karena itu, saya mengharapkan Bapak/Ibu Guru bisa memakluminya.

 

Surat 2

            Salam hormat bapak dan ibu guru,

Halo, saya orang tua dari Alvriani mau memberitahu kepada bapak dan ibu guru bahwa anak saya hari ini tidak bisa masuk sekolah ya, karena dia sedang sakit. Mohon dimaklumi yah.

Pada kedua penggalan surat di atas, sangat jelas bahwa surat yang pertama menggunakan bahasa yang baku/resmi dan santun. Sedangkan surat kedua menggunakan bahasa yang tidak baku/resmi. Surat kedua menggunakan bahasa yang tidak sopan dan cenderung menggunakan bahasa pertemanan atau orang yang sudah akrab.

berbahasa-santun-dalam-situasi-resmi


2.    Berpidato

Berpidato juga wajib menggunakan bahasa baku/resmi. Selain baku, berpidato juga sangat diharapkan menggunakan bahasa yang santun karena merupakan pertemuan resmi dan audiens akan merasa dihargai ketika menggunakan bahasa yang santun. Bandingkan kedua pidato berikut, manakah yang  santun?

Pidato 1

halo, selamat siang Bapak Ibu  sekalian.

Begini Bapak Ibu, saya selaku ketua panitia ingin memulai pidato saya ini dengan mengucapkan terima kasih kepada kita semua yang hadir saat ini. Yah, muda-mudahan kita semua baik-baik aja yah. Dan semoga pidato saya berkenan dihati Bapak Ibu sekalian. Kalo ada kata-kata yang kurang berkenan mohon di maafin yah.

Setelah membaca pidato di atas, apakah pidato itu menggunakan bahasa baku dan bahasa yang santun ? jawabannya tentu tidak. Karena pidato tersebut amburadul. padahal, berpidato harus menggunakan bahasa resmi dan santun. Seharusnya bunyi pidato yang baik seperti ini.

Pidato 2

Bapak Ibu yang saya hormati.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya menyampaikan pidato saya. Mengawali pidato saya, saya ingin mengucapakan terima kasih kepada kita semua yang hadir saat ini. Muda-mudahan kita semua dalam keadaan baik-baik saja.  Semoga apa yang saya sampaikan berkenan dihati Bapak, Ibu. Demikianlah pidato saya, jika ada yang kurang berkenan dihati Bapak Ibu, Mohon dimaafkan.

3. Berbicara dengan Orang yang Dihormati (atasan, pejabat dan guru).

a.     Berbicara dengan atasan

Simak percakapan berikut:

Atasan        : “Proposal yang saya suruh buat kemarin, sudah selesai    belum?”

Karyawan  : “Oh, sudah dong, Pak. Saya ambilin ya, Pak.”

Atasan        : “Ia, silahkan”(sambil geleng kepala)

Karyawan : “Inini, Pak. Udah jadikan?”

Atasan        : “Terima kasih ya.”

Karyawan : “Sama-sama, Pak”


Kesantunan berbaha lainnya

 

Mengapa atasan menggelengkan kepalanya saat berbicara dengan karyawannya? Rupanya dia menggelengkan kepala karena bahasa yang digunakan karyawannya adalah bahasa pertemanan tidak resmi dan cenderung tidak sopan.  Seharusnya bahasa yang digunakan karyawan haruslah menggunakan bahasa resmi dan memperhatikan etika berbicara kepada seorang atasan. Itu artinya karyawan di atas belum tahu sopan santun dalam berbicara. Bahasa yang sopan sepeti dibawah ini.

Atasan        : “Proposal yang saya suruh buat kemarin, sudah selesai    belum?”

Karyawan  : “Oh, ia sudah selesai, Pak. Saya ambilkan ya, Pak.”

Atasan        : “Ia, silahkan” 

Karyawan : “Ini, Pak. Proposalnya sudah selesai.”

Atasan        : “Terima kasih, ya.”

Karyawan : “Sama-sama, Pak”

 

Nah, bandingkan! lebih sopan yang ini kan ? selain sopan, bahasa yang digunakan juga resmi.

 

b.    Berbicara dengan pejabat

Begitupun saat berbicara dengan seorang pejabat harus menggunakan bahasa yang resmi dan santun saat berada di situasi resmi.

 

c.     Berbicara dengan guru

Simak percakapan berikut:

Percakapan 1

Rehan : “Pak, ini tugas saya di nomor 2 kok disilang sih, Pak? Padahal, ini benar, lo Pak?”

Guru  :  “Oo, maaf ya, Rehan. Bapak keliru.”

Rehan : “Ah, Bapak ini bagaimana sih? Bapak kan, Guru. Masa bisa keliru, sih?”

Guru  : “Ia, sini Bapak perbaiki!”

 

berbahasa-santun-dengan-guru

Percakapan 2

Rehan : “Sebelumnya saya minta maaf Pak, Jika saya yang salah.  setelah saya cocokkan, jawaban saya di nomor 2 sepertinya sudah benar, Pak.”

Guru  :“Oo, jawabannya Bapak silang, ya? maaf ya, Rehan. Bapak keliru.”

Rehan : “Ia, Pak. Tidak apa-apa?”

Guru  : “Sini, Bapak perbaiki!”

 

Coba bandingkan antara percakapan 1dan 2 manakah yang menggunakan bahasa yang santun? Tentunya pada percakapan yang kedua. Guru adalah seseorang yang wajib di hargai dan dihormati. Siswa tidak pantas berbicara seperti pada percakapan yang kesatu di atas. Bahasa yang digunakan tidak sesuai tata bahasa resmi juga sangat tidak sopan karna membentak-bentak Guru. Bagaimanapun juga Guru adalah manusia biasa dan tidak selamanya benar.

 

Berbahasa santun bukan hanya ketika kita dalam situasi resmi tetapi berbahasa santun juga wajib diterapkan dimanapun kita berada. Misalnya dikalangan Masyarakat, di rumah, dengan teman sebaya ataupun dengan orang yang lebih muda dari kita.

 

Itulah sedikit tentang berbahasa yang santun, semoga setelah membaca artikel ini kita dapat menemukan pelajaran yang berharga dan memahami kesantunan berbahasa.

Jika bermanfaat silahkan dibagikan kerenkan-rekan anda!

>>>>>Terima kasih<<<<<

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

0 Response to "Berbahasa Santun dalam Situasi Resmi; Pelajari Ini Agar Kamu Tahu Etika Berbahasa"