![]() |
Meletakkan tangan di saku |
1. Menggaruk kepala
Kebiasaan ini sering sekali terjadi ketika pembicara salah saat mengucapkan kata-kata atau salah memahami gagasan orang lain. Karena merasa bersalah akhirnya si pembicara garuk kepala. Sikap seperti ini tidak diperkenankan saat berbicara apalagi ketika anda berbicara di depan umum, karena kebiasaan ini di anggap tidak sopan. dan memberikan kesan yang tidak baik
Baca juga: Cara menulis naskah pidato secara efektif
2. Terlalu banyak mengucapkan e, a atau m
Apakah kamu sering mengucapkan “e, a atau
m” ini? Kalu ia, mulai sekarang
belajarlah untuk tidak mengucapkannya. Memang menghindari ini tidaklah mudah,
tetapi ketika kamu membiasakan diri menghindarinya, kebiasaan itu akan hilang
dengan sendirinya.
Pengucapan
huruf vokal e, a dan konsonan M, memang paling banyak diungkapkan kalangan
pembicara ketika berpidato, ada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan cara
atau metode agar pembicara tidak
kekurangan kata-kata, agar pembicara selalu menemukan kata-kata yang akan
disampaikan. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini merupakan ucapan orang lain
yang ditiru pembicara selanjutnya dan di jadikan kebiasaan. Meskipun demikian,
ada baiknya kamu menghindari mengucapkannya karena tidak dibenarkan saat
berbicara dan berkesan tidak baik.
3.
Meletakkan
tangan di saku celana
Sikap yang salah saat berpidato seperti ini juga suda menjadi kebiasaan pembicara saat tampil di depan umum. Kenapan hal ini terjadi, karena pembicara merasa tidak percaya diri ketika tangannya di luar. Jadi, untuk mempertahankan mentalnya pembicara menempatkan tangannya di saku celananya. Namun kebiasaan ini juga tidak diperkenankan saat berbicara. Oleh karena itu, hindarilah kebiasaan-kebiasaan seprti ini
4. Melihat langit-langit ruang
Yang dimaksudkan dari poin ini adalah ketika seorang pembicara tampil berpidato di depan umum, mata pembicara hanya melihat ke atas atau ke langit ruang, tidak menjalin kontak mata dengan pendengar atau audiens. Sikap seperti ini sangatlah tidak baik, karena pendengar akan merasa tidak dihargai dan sikap seperti ini diangap tidak sopan. Pembicara yang baik adalah ketika berbicara menjalin kontak mata dengan pendengar atau audiens.
5.
Hanya
terpaku pada teks atau konsep
Bukan masalah ketika
pembicara melihat konsepnya, karena setiap orang memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Ada yang mampu berbicara tanpa melihat konsep, ada juga yang
tidak mampu tanpa melihat konsepnya. Namun, sebagai pembicara yang baik dan profesinal, janganlah terlalu terpaku pada konsep anda lalu mengesampingkan kontak mata
dengan pendengar. Jika kamu tidak mampu tanpa melihat atau membaca konsep kamu,
silahkan di baca sekali-kali. Tetapi,
jangan berbicara layaknya seseorang yang sementara membaca buku.
6.
Meletakkan
tangan di belakang
Sikap yang salah saat berpidato yang satu ini juga sering kali dilakukan seorang pembicara. Tanpa disadari
bahwa sikap seperti ini ternyata dianggap kurang baik dan mengurangi kualitas
pembicaraan. Nah, posisi tangan yang benar adalah ketika kamu sedang berbicara,
usahakan tangan sejajar dengan dada lalu digerakkan sambil menyampaikan isi pidatomu. Karena, gerakan tangan sangat mempengaruhi kualitas pembicaraan dan memudahkan pendengar memahami apa yang kamu sampaikan.
7.
Membelakangi
Audiens
Apa jadinya ketika pembicara membelakangi anda? Tentunya anda merasa tidak dihargai dan merasa tidak nyaman. karena itu, ketika anda berbicara di depan orang banyak jangan sekali-kali membelakangi mereka karena merekapun akan merasa tidak dihargai, bahkan mereka akan mengatakan bahwa anda tidak punya etika.
Itulah tentang 7 sikap yang salah saat berpidato yang perlu kita ketahui agar tampil lebih profesional saat berpidato.
Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat.
0 Response to "Pahami 7 Sikap Yang Salah Saat Tampil Berpidato "
Post a Comment